secret recipes ^^

kontent kebanyakan bersumber dari tropicana slim official website, kompas, detik, dan website lainnya,,
**this blog only media sharing **

Rabu, 22 Juni 2011

Tradisi Selembar Daun Pisang


Jika ingin menggunakan daun pisang, pilihlah daun pisang batu. Daunnya lentur, tidak mudah pecah, warnanya hijau tua menarik, dan permukaannya mengilap. Sementara daun pisang lainnya mudah pecah dan sobek kalau dipakai untuk membungkus. Dan, jangan lupa menjemur atau merebus daun pisang dalam air sampai daun layu.

Berikut ini adalah tiga bentuk pembungkus daun pisang. Coba, yuk!

1. Pincuk: Biasa digunakan untuk wadah nasi pecel, nasi rames, dan nasi langi. Di Yogyakarta, pincuk biasa digunakan untuk mewadahi bubur dan jajanan pasar.

Cara membuatnya, sobek daun pisang selebar 15- 20 cm, buat lipatan membentuk wadah bersudut lancip dan semat atasnya dengan lidi.

2. Sudi: Pengganti dari mangkuk kertas ini sering dipakai untuk tempat jajanan pasar, seperti klepon dan cenil. Tapi, boleh saja menggunakannya untuk tempat lauk, sambal dan urap yang ditaruh dalam tumpeng.

Ambil dua lembar daun pisang, taruh piring di atasnya, cetak bentuk bulat. Pegang daun pisang dengan ibu jari dan telunjuk. Dengan jari tengah kiri atas, tekan daun sampai mengerucut, balikkan. Hasil akhirnya akan berbentuk lancip di bagian tengah, semat dengan lidi.

3. Tum: Biasa dipakai untuk pembungkus gado-gado atau rujak. Caranya mudah, sobek daun pisang selebar 15-20 cm buat lipatan, tarik ujung tepi dari daun pisang kiri dan kanan ke atas sampai membuat tekukan. Lipat kembali tekukan tadi, sisi kiri dan kanannya. Lakukan hingga sisi kiri dan kanan bertemu. Tum akan menyerupai persegi dan semat atasnya dengan lidi.

0 komentar:

Posting Komentar